Para pejabat kota terus berusaha untuk mencari jalan keluar dalam
mengatasi para tunawisma yang tinggal di tempat umum. Untuk dapat
mewujudkan solusi yang terbaik bagi tuna wisma, mereka mempertimbangkan
beberapa cara, diantaranya adalah menyediakan rumah tuna wisma. Berikut
desain-desain canggih dan kreatif rumah tuna wisma:
1. Hopetel: Gedung Pencakar Langit
Saat kaum Tunawisma semakin meningkat dan banyak orang yang tidak
memiliki tempat tinggal untuk berlindung dan tidur di malam hari, atau
juga untuk orang yang kehilangan tempat tinggalnya entah itu karena
terjadinya kebakaran, Hopetel bisa jadi solusi. Hopetel merupakan gedung
pencakar langit, seperti rumah susun yang ada di Indonesia. Memiliki
fasilitas seperti laundry, tempat penyimpanan, kamar mandi dan
dapur. Konsep Hopetel ini dapat membangun interaksi sosial bagi para
tuna wisma, sehingga mereka tidak lagi merasa sendirian.
2. Rumah Handphone Tunawisma oleh Paul Elkin
Rumah portable dan anti air ini di desain oleh Paul Elkin
yang cocok untuk para gelandangan yang lebih senang hidup
berpindah-pindah. Dengan desainnya yang dapat di lipat dan terdapat
fasilitas lainnya seperti kasur, toilet, dan dapur, rumah ini
tidak menghabiskan biaya yang banyak dan dapat memberikan kebutuhan
para kaum gelandangan.
3. Rumah Daur Ulang Tunawisma oleh Zo-Loft Arsitektur
& Desain
Rumah yang portable, bersifat sementara atau dapat
berpindah) ini didesain oleh perusahaan Zo-Loft, Italia. Rumah ini dapat
memberikan tempat penyimpanan yang aman saat ditinggal oleh pemiliknya
saat siang hari dan dapat berfungsi sebagai tenda saat malam hari tiba.
Lingkaran tengan rumah ini atau disebut ‘WheelLy’ yang terbuat dari
bahan alumunium dan di lengkapi dua tenda polyester yang
terbuat dari bahan daur ulang namun atau didaur ulang. Desain lingkaran
dari rumah ini dapat menyimpan barang sampai 250 pon, dan ada bagian
disisinya yang berfungsi sebagai rem.
4. Rumah”Back on Track” oleh Sarah Crowley
Pemenang dari kompetisi oleh Kolektif Tesseract, ‘Kembali Pada Trek’
merupakan proposal yang komprehensif untuk rehabilitasi tunawisma yang
tidak hanya melibatkan perumahan tetapi juga masyarakat dan memiliki
prospek untuk jangka panjang. Perumahan yang dibangun di sepanjang jalur
kereta ini, dapat memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup tunawisma.
5. Tin Man No.11 oleh Kacey Wong
Fantastis, tapi jelas menyenangkan, Tin Man No.11 yang di desain oleh
Kacey Wong terlihat unik dan portable, roda troli bisa
memberikan dasar rumah yang aman dan relatif nyaman untuk orang yang
tinggal di jalanan. “Ini tidak hanya akan berfungsi sebagai tempat
penampungan untuk tunawisma tetapi juga dapat menghiasi jalan kota,”
kata Wong yang menciptakan desain seperti robot. Troli yang terbuka
untuk tempat tidur, meja dan kursi. Wong datang dengan desainnya setelah
melakukan studi lapangan pada orang-orang tunawisma di Hong Kong,
menemukan bahwa banyak orang memiliki pekerjaan, namun karena tingginya
biaya hidup di kota, dipaksa untuk hidup di jalanan di dekat tempat
mereka bekerja.
6. Cardborigami: Rumah Portabel Tunawisma
Rumah ini merupakan tempat penampungan darurat portable yang
dirancang berdasarkan prinsip-prinsip origami. Arsitek Tina Hovsepian
membuat penampungan Cardborigami ini dari karton daur ulang. tempat
tinggal ini dapat mengembang menjadi semacam tenda kertas. Bahan kertas
ini dipilih karena murah dan ringan. Dan, Hovsepian pun berencana untuk
menyempurnakan desain agar tahan air, tahan api dan lebih nyaman.
7. Sleepbox oleh Arch Grup
Sleepbox ini sebenarnya dirancang dengan tujuan menyediakan ruang
bersama untuk tidur siang, misal di lingkungan seperti bandara, tapi
desain ini pun mudah diadaptasi untuk perumahan tunawisma juga. Para
arsitek Rusia dalam Grup Arch membayangkan Sleepbox ini sebagai unit
yang dapat disewa untuk jangka waktu antara lima belas menit dan
beberapa jam, dengan tempat tidur yang bergantian antara pengguna satu
dengan yang lainnya. Bayangkan jika unit-unit ini bisa ditempatkan di
kota-kota, mungkin di dukung oleh masyarakat setempat, bagi orang yang
tidak memiliki atap di atas kepala mereka.
8. Rumah Dome, Terbuat dari Bungkus Kacang
Dirancang oleh seorang anak berumur 12 tahun, pada bagian depan rumah
Dome memanfaatkan bahan bekas atau limbah. Rumah yang dirancang oleh Skuad
Design dalam kompetisi Treasure ini terbuat dari kantong plastik
yang dibuang dan diisi dengan kacang Styrofoam. Berkat desain
uniknya, sang perancang memenangkan $ 10.000 dan komputer laptop Dell.
9. Rumah Troli oleh Zo-Loft Arsitektur & Desain
Banyak orang kehilangan tempat tinggal lalu mengumpulkan bahan yang
dibuang yang memiliki nilai jual, seperti kaleng aluminium, kantong
plastik atau keranjang belanja untuk mendapatkan sedikit uang. Desainer
Barry Sheehan dan Gregor Timlin kembali membayangkan potensi menggunakan
gerobak yang sangat besar, gerobak dorong yang juga dapat berfungsi
sebagai tempat berlindung. Dalam kompetisi tahun 2006, DesignBoom,
desain ini tidak dimaksudkan sebagai jawaban definitif untuk para
tunawisma, melainkan cara untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah
ini.
10. Pump and Jump
Gagasan lain yang mempertimbangkan kebutuhan para tunawisma dalam
membawa barang-barang pribadi atau barang berharga yang dikumpulkan di
dalam gerobak adalah “”Pump and Jump”. Desainer Yun Jeong-Heo, Seong-Ho
Kim dan Lee Chung menjelaskan, “Gerobak ini dapat digunakan untuk
gelandangan yang senang mengumpulkan barang daur ulang. Kami memiliki
dua konsep untuk gerobak ini. Pertama memompa udara, kedua adalah
memperbaiki kotak di gerobak. Dan para tunawisma dapat beristirahat
dengan barang-barang yang ada di dalamnya seperti botol, kertas, kardus,
dll “
11. Perumahan Instan oleh Nomads
Rumah mobil mini yang dengan mudah dapat dibawa berkeliling oleh satu
orang, Perumahan Instan ini di desain oleh Nomads dengan menggunakan
bahan logam dan struktur pop-out seperti tenda, serta dilengkapi dengan
roda. Di dalamnya terdapat tempat tidur empuk yang ditarik, perlengkapan
P3K, cermin, peluit, alat lainnya seperti, senter dan kap plastik
dengan jendela tampilan. Harganya terbilang terjangkau dan mudah
diangkut, rumah ini juga dapat digunakan untuk perumahan darurat jika
terjadi bencana, atau berkemah yang sedang rekreasi.
12. Klinik Perawatan Kesehatan Tunawisma Terbuat dari
Kontainer
Orang yang telah kehilangan tempat tinggal perlu lebih dari sekedar
tempat penampungan dan bahkan dukungan masyarakat. Selain itu, mereka
juga membutuhkan perawatan kesehatan. Konsep dan desain ini diusulkan
oleh Co-Tain yang menyediakan klinik kesehatan sederhana yang terbuat
dari kontainer yang dirancang untuk distrik Paramore pusat kota Orlando,
Florida, Klinik Perawatan Kesehatan Tunawisma. Untuk membangun desain
seperti ini biayanya terjangkau dan rumah ini pun dapat digunakan dalam
jangka panjang.
13. Penampungan Masa Depan untuk Tunawisma oleh Javier Larraz
Pemukiman untuk Tunawisma pun di anggap lebih dari sekedar meletakkan
atap di atas kepala. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup mereka, dengan masyarakat yang menekankan interaksi sosial. Ruang
berbagi dalam desain ramping mencakup ruang rekreasi dan ruang untuk
lokakarya kerja.
14. Hotel Kapsul Mini oleh Atelier Van Lieshout
Seperti SleepBox, Hotel Kapsul Mini ini tidak dirancang sebagai
solusi untuk perumahan tunawisma, tetapi bisa disesuaikan untuk
penggunaannya. Atelier Van Lieshout menciptakan enam tempat tidur hotel
asrama bergaya untuk instalasi outdoor di Desain dari Miami pada 2009.
Tujuan aslinya sebagai tempat untuk kecelakaan selama atau setelah
pesta. Brad Pitt dikabarkan membelinya untuk pantai pribadinya. Tapi
hotel kapsul seperti itu bisa memiliki penggunaan yang jauh lebih
praktis di lingkungan perkotaan.
Sumber